Invalid Date
Dilihat 1.418 kali
SEJARAH DESA PAKATTO
Pemberian nama terhadap suatu Desa takdapat dilepaskan dari asal-usul Desa tersebut berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipercaya, baik berupa tulisan, lontar, benda-benda peninggalan sejarah cerita-cerita tokoh masyarakat, dan lain-lain sebagainnya. Sebelum kami mengutaraan asal-usul Desa Pakatto terlebih dahulu kami mohon maaf kepada semua pihak, apabila dalam uraian kami terdapat kesalahan atau kekeliruan, yang disebabkan karena keterbatasan kekeliruan, yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dalam sejarah maupun keterbatasan sumber-sumber buku yang dipakai untuk pedoman dan keterbatasan nara sumber yang mengetahui sejarah Desa.
Disamping itu kami tidak lupa menyampaikan banyak-banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan keterangan-keterangan dan bukti-bukti peninggalan sejarah terkait keberadaan Desa Pakatto. Sesungguhnya sampai saat ini sejarah/ asal-usul berdirinya Desa Pakatto belum diketahui secara pasti, sebab sampai saat ini belum perna ditemukan buku maupun tulisan-tulisan yang memuat sejarah Desa pakatto. Namun dari segala keterbatasan kami berdasarkan sumber-sumber terpercaya kami mengenai asal-usul Desa Pakatto dan juga berdasarkan keterangan/ cerita orang tua tokoh masyarakat Desa Pakatto yang sudah tentu jauh dari kesempurnaan.
Di bawah ini merupakan beberapa sumber, asal-usul dan versi mengenai terbentuknya nama serta desa pakatto. Versi Pertama mengenai asal muasal sejarah nama Desa Pakatto, yakni ada tokoh masyarakat terkemuka di zaman dulu yang menyatakan di sini (lapangan hitam) yang dulu merupakan hutan belantara menyatakan” rinni sallang jai tau dikatto dallekna untuk jari tau lompo ”(Ditempat ini nantinya akan banyak orang ditentukan rejekinya untuk jadi orang besar). Sekarang tempat ini (lapangan hitam) merupakan tempat di umumkannya lulus tidaknya siswa yang mendaftar TNI di Rindam XIV Hasanuddin , dan di situlah kata KATTO asal mulanya nama Desa Pakatto berasal.
Versi Kedua, Pada zaman penjajahan Belanda, menir atau pemimpin penjajah belanda melihat orang yang memanen padi dan bertanya kepada masyarakat, orang apa itu? dan orang tersebut menjawab “ itu tau akkatto ase”(orang yang memanen padi) dan di situlah salah satu asal nama Desa Pakatto.
Selanjutnya, Ada tokoh masyarakat desa lain datang ke kampung ini untuk memanen padi dan pulang kekampunya dan di tanyai, orang dari kampungnya “battu kamaeko” (dari mana) dan menjawab battua akkatto ( dari memannen padi dengan menggunakan alat ani’-ani’) dan orang tersebut tinggal menetap di kampung tersebut dan di namai dengan nama Dg. Pakkatto. Dan di situlah salah satu asal nama desa ini di namai pakatto.
Pakatto merupakan kampung besar (kampung lompo), yang telah di pimpin oleh 7 sampai 13 kepala kampung orang yang memimpin kampung tersebut pada zaman dulu. Kemudian pemerintah memecah Kampung Pakatto menjadi empat (4) Desa yaitu Desa Mata Allo, Desa Nirannuang, Desa Sokkolia, dan Desa Pakatto itu sendiri karena luas kampung tersebut terlalu luas untuk suatu kampung atau desa.
Pada tahun 1963 merupakan awal Pemerintahan Desa Pakatto yang di pimpin Faharuddin Dg. Duni (1963-1967). Kemudian di pimpin oleh Muh Saleh Sarif Dg. Tinri (1967-1971) yang merupakan Kepala Desa Ke-dua (2). Kemudian di pimpin oleh bapak ABD. Rajab Dg Lipung (1971-1978) yang merukan Kepala Desa Pakatto ke-3 (Tiga) sekaligus pencetus perubahan nama Desa Pakkatto menjadi Desa Pakatto, yang mempunyai makna Pakkatto yaitu Orang yang sedang memanen padi dengan menggunkan Ani-ani (katto) sedangkan Pakatto merupakan Alat yang di gunakan untuk memanen padi dengan menggunakan Ani-Ani Katto (Pakatto). Kemudian di pimpin oleh bapak H. Baso Dg Nai (1987-1993) merupakan Kepala Desa Pakatto ke-4 (empat). Kemudian di pimpin oleh H. ABD Muin Dg. Nangka (1993-2003) Merupakan Kepala Desa Pakatto ke-5 (lima). Selanjutnya di pimpin oleh Alimuddin Dg Bantang (2003-2013) selama 2 (dua) periode merupakan Kepala Desa Pakatto Ke-6 (enam) dan selanjutnya Kepala Desa Pakatto saat ini Basir (2013-2026) selama 2 ( dua periode.)
Untuk luas wilayah Desa Pakatto 6,71 KM2 dengan jumlah penduduk 5.574 Jiwa dengan kartu keluarga 1.578 KK. Desa Pakatto terbagi menjadi 4 Empat Dusun. Yakni Dusun Pakatto Caddi dengan 2.039 Jiwa dan 575 KK, kemudian Dusun Pakatto Lompo dengan jumlah 1.225 Jiwa dan 350 KK. Kemudian Parang Carammeng dengan 912 Jiwa dengan jumlah 256 KK. Kemudian Dusun Lantebung dengan 1.398 Jiwa dengan jumlah 397 KK, data tersebut merupakan data dari SDGS Tahun 2021
Mayoritas agama Masyarakat Desa Pakatto yaitu Islam, dan pekerjaan sebagian besar adalah petani, yakni padi, rambutan, jagung dan tanaman palawija lainnya dan sebagian merupakan karyawan perusahaan pabrik di Desa Pakatto, yakni wisata kebun gowa, Pertamina, senturi garuda, Aguaria, Dn, CPM, PT Tarsis, Mayora ABP HILON. Selain itu perusahaan jaringan dan pertelevisian, yakni telkomsel, Indosat, dan lain-lain sebagainya. Kemudian Televisi, yakni RTV, Metro TV, Indosiar, ANTV,TV ONE KOMPAS, SCTV, TRANS7, Trans TV, FAJAR TV, NET TV.
Desa pakatto mempunyai Desa Wisata yang bernama Destinasi Wisata Alam Gunung Pangngalleang Toppa, dengan icon wisata tersebut yakni Tangga Refleksi Anti Rematik dengan jumlah 999 anak tangga sampai puncak gunung tersebut. Selain Desa Wista, Desa Pakatto Terkenal dengan kuliner jagung rebus sepanjang jalan poros malino di bagian dusun lantebung. Mungkin sekian sejarah asal muasal Desa Pakatto.#SallomiNikanaPakatto
Bagikan:
Desa Pakatto
Kecamatan Bontomarannu
Kabupaten Gowa
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini